KEADAAN DUNIA SEBELUM KELAHIRAN NABI
MUHAMMAD S.A.W
Dunia pada abad ke enam Masehi adalah umpama seorang yang sedang sakit sangat
parahnya, teramat sangat memerlukan kepada penyelamat dan perawat yang mahir
untuk mengobati penyakitnya dan menyelamatkannya dari bermacam-macam huru-hara
dan kemusnahan. Semua bangsa-bangsa di seluruh pelosok dunia dicengkam oleh
kegelapan akidah dan kehancuran moral. Bangsa Aria di Sepanyol dan di selatan
Perancis terlibat di dalam perebutan kuasa dengan kerajaan Clovis yang
bermazhab Katholik. Bangsa Aria yang mendapat bantuan dari kerajaan Roman Timur
mampu menewaskan kerajaan Clovis. Setelah mampu menewaskan kerajaan Clovis,
bangsa Aria berperang pula menentang kerajaan Roman Timur yang telah membantu
mereka, karena berebut kuasa ke atas tanah jajahan. Di negeri Inggeris pula
bangsa Anglo dan bangsa Saxon juga terlibat di dalam kes perebutan tanah. Di
Itali, kekuasaan kerajaan Roman sudah sangat lemah, lalu ia berpindah kepada
kekuasaan gereja (agama Masehi). Kerajaan Yunani juga sudah dijajah oleh
kerajaan Roman Timur.
Bangsa-bangsa yang kuat di Eropah sering menyerang kedaulatan bangsa-bangsa
yang lemah di Eropah Selatan. Bangsa Got dan bangsa Han berlomba-lomba
memperluaskan tanah jajahan. Di tengah-tengah Asia Kecil muncul bangsa Turki
yang mampu menyekat perkembangan kekuasaan Yunani. Semua bagian dunia yang
dikuasai oleh kerajaan Roman Timur mengalami kerusakan hebat akibat kekejaman
perang dan kezaliman pemerintah. Bukan kerajaan Roman Timur saja yang melakukan
kerusakan di atas muka bumi malah siapapun saja yang mampu memperoleh
kemenangan telah melakukan keganasan dan kerusakan, bahkan ada yang lebih ganas
dan kejam dari Roman Timur.
Bukan di Eropah saja bergolak. Pergolakan berlaku juga di Asia. Di Tibet,
India dan Cina muncul pemahaman yang ganjil-ganjil dan kepercayaan mistik yang
sukar difahami, baik dalam bidang keagamaan, falsafah dan juga dalam bidang politik.
Perbedaan pemahaman keagamaan, falsafah dan politik sering menjadi isu yang
menyebabkan persengketaan satu sama lain. Keadaan diburukkan lagi oleh
peperangan yang berlaku dengan orang luar.
Kerajaan Masehi Roman Timur yang berpusat di Konstantinopal terlibat di
dalam kancah peperangan dengan kerajaan Parsi. Kemenangan sering bertukar
tangan di antara mereka. Selain kerajaan Parsi, kerajaan lain yang lebih kecil
dapat dikalahkan oleh kerajaan Roman. Sayap penindasan kerajaan Roman sampai
juga ke Mesir.
Dunia pada ketika itu penuh dengan kebuasan, kezaliman dan pertumpahan
darah. Umat manusia lebih berminat melakukan kerusakan daripada berbuat
kebaikan dan perdamaian. Pemimpin bukan lagi menjadi pelindung dan penyelamat
rakyat malah, merekalah yang lebih dahulu menindas rakyat yang mereka pimpin.
Nyawa manusia menjadi tidak berharga asalkan nafsu buas pemimpin yang berkuasa
mendapat kepuasan. Sikap belas kasihan kepada rakyat yang lemah sangat jarang
ditemui di kalangan golongan yang berkuasa.
Pada ketika itu masih ada golongan yang berpegang kepada nilai-nilai murni
yang diajarkan oleh agama tetapi mereka tidak ada kekuatan untuk melakukan
perubahan atau menyekat kerusakan yang melanda dunia dan umat manusia. Suara
keagamaan tidak cukup lantang untuk sampai ke telinga orang-orang yang berkuasa.
Di kebanyakan tempat pihak yang berkuasa mengadakan tekanan dan kongkongan
terhadap ahli-ahli agama sehingga cahaya agama yang sebenarnya tertutup dan
diperlihatkan cahaya agama yang telah diwarnai oleh pihak pemerintah. Seluruh
pelosok bumi sudah dicakar oleh kuku kuasa-kuasa besar, hanya satu tempat saja
pada ketika itu yang masih selamat dari kuku kerusakan penjajah. Tempat
tersebut adalah Tanah Arab. Semenanjung Arab bukan diselamatkan oleh kekuatan
dan kepintaran penduduknya tetapi ia diselamatkan oleh kekuatan alam bumi
bertuah itu. Lautan padang pasir dan gunung-ganang menjadi benteng pertahanan
yang kuat menghalang percobaan kuasa besar untuk masuk ke dalamnya.
Umat manusia sangat berhajat kepada penyelamat yang mampu mengadakan
perubahan, membela nasib golongan yang lemah dan memperbaiki segala macam kerusakan
yang telah melanda dunia. Seluruh dunia sudah berada di dalam keadaan
huru-hara, hanya bumi Arab yang masih bertahan. Bumi yang dipelihara itu
menjadi tempat yang paling sesuai untuk dijadikan markas bagi penyelamat yang
akan datang untuk memulai tugas demi umat manusia seluruhnya.
SEMENANJUNG ARAB SEBELUM KELAHIRAN NABI MUHAMMAD
S.A.W
Walaupun sebagian besar dari Semenanjung Tanah Arab tidak mampu dijajah
oleh kuasa-kuasa besar namun, sebagian darinya tidak terlepas dari kuku
penjajah. Bahrain dan Irak dijajah oleh kerajaan Parsi. Syria dijajah oleh
kerajaan Masehi Roman Timur. Arab Hijaz dan Arab Tengah agak bernasib baik,
walaupun mereka ada persepemahaman untuk tunduk kepada kerajaan Parsi tetapi ia
tidak dikuatkuasakan.
Di antara semua penduduk Arab, kaum Badwi yang tinggal di pergunungan dan
padang pasir menjadi satu-satunya golongan Arab yang benar-benar bebas dari
kekuasaan penjajah. Mereka jugalah kemudian hari kelak menjadi tenaga pejuang
yang paling kuat di dalam menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok bumi Arab
dan juga lain-lain tempat di atas muka bumi.
Sebelum Islam muncul di Tanah Arab, agama-agama Masehi dan Yahudi dan juga
agama menyembah berhala sudah bertapak di sana. Di antara mereka penganut agama
Yahudilah yang paling fanatik dan agresif. Mereka bukan sekedar mau menjajah
untuk mendapatkan kekuasaan dan harta malah mereka sangat benci dan memusuhi
siapapun yang tidak seagama dengan mereka. Mereka menganggap berkuasa terhadap
bangsa-bangsa lain sebagai satu jihad yang mulia. Di dalam melakukan jihad
tersebut mereka melakukan apa saja asalkan tujuan mereka tercapai. Penindasan
keagamaan yang berlaku di Tanah Arab biasanya ada kaitan dengan penganut agama
Yahudi. Ketika berkuasa di Yaman orang-orang Yahudi telah membakar 20.000
penganut agama Masehi yang enggan menerima agama Yahudi. Pembunuhan manusia
yang tidak bersalah itu telah mencemarkan kemurnian agama Yahudi dan pencemaran
tersebut diperturunkan kepada generasi Yahudi yang di belakang.
Agama Masehi pula kurang mendapat tempat di hati orang-orang Arab. Agama
yang telah diresapi oleh pemahaman mistik yang pelik-pelik itu tidak menarik
minat orang Arab yang umumnya bersifat kebendaan. Walaupun ada sebilangan kecil
orang Arab yang memeluk agama Masehi namun, agama tersebut tidak mampu
disebarkan dengan meluas.
Agama yang paling popular kepada orang-orang Arab adalah agama menyembah
berhala. Mereka yang masih percaya kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi tidak
terlepas dari perbuatan syirik yaitu mengadakan berhala-berhala sebagai
perantaraan di antara mereka dengan Tuhan. Beberapa buah berhala besar dibina
di beberapa tempat. Di samping mempertuhankan berhala-berhala besar, suku dan
keluarga Arab mempunyai berhala-berhala kecil yang juga dipertuhankan.
Selain dari penyembah berhala ada juga suku-suku Arab yang menyembah bulan
dan bintang, seperti suku-suku Kinanah, Lakham, Jurhum, Asad dan Tayyi.
Kebanyakan dari orang Arab tidak percaya kepada hari akhirat. Mereka beranggapan
hidup ini berakhir dengan kematian. Oleh itu segala perkara mesti diselesaikan
di dunia ini juga. Ada juga sebagian dari mereka yang percaya kematian bukan
kesudahan kehidupan, terutamanya bagi orang yang mati dibunuh. Golongan ini
percaya mangsa pembunuhan tidak dapat hidup aman pada alam lain sebelum
dilakukan pembalasan terhadap pembunuhnya.
Ada juga segelintir golongan Arab yang percaya kepada malaikat. Mereka
percaya malaikat berkaitan dengan orang-orang suci di kalangan mereka. Mereka
yang dianggap suci itu dijadikan perantaraan untuk berhubung dengan malaikat
dan juga dengan Tuhan. Selain dari golongan tersebut ada pula golongan yang
percaya kepada dua tuhan yaitu tuhan kebaikan dan tuhan kejahatan. Tuhan
kebaikan menjadikan yang baik-baik saja dan tuhan kejahatan menjadikan yang
jahat-jahat saja.
Golongan yang paling mulia di Makkah yaitu golongan Quraisy menganut
pemahaman zindik, yaitu kepercayaan kepada cahaya dan gelap. Pemahaman ini
menolak adanya akhirat dan Tuhan. Pemahaman yang demikian pada masa ini dinamai
ateis. Walaupun golongan Quraisy ini tidak percaya kepada Tuhan tetapi mereka
menyembunyikan pemahaman mereka dengan cara berpura-pura mempercayai Tuhan
supaya mereka tidak disingkirkan dari golongan-golongan Arab yang lain yang percaya
kepada adanya Tuhan. Pemahaman seperti pemahaman zindik ini juga dipegang oleh
golongan bangsawan di Yasrib, dan mereka kemudiannya membentuk kelompok munafik
yang menentang Rasulullah s.a.w secara sembunyi.
Agama Yahudi tidak dikembangkan kepada orang-orang Arab. Orang Yahudi
beranggapan bangsa Arab lebih hina dari mereka dan tidak layak diterima sebagai
penganut agama mereka. Agama Yahudi dijadikan agama yang khusus untuk bangsa
mereka saja. Selain dari sikap orang Yahudi yang demikian, permusuhan dengan
kerajaan Masehi Roman Timur juga menyebabkan pergerakan kaum Yahudi terhalang.
Kerajaan Roman Timur mampu mengalahkan kerajaan Yahudi di Yaman dan mereka
memburu orang Yahudi sebagai balas dendam terhadap perbuatan Yahudi membakar
kaum Masehi di Yaman. Di mana saja dijumpai, tentera Roman Timur akan membunuh
orang Yahudi. Orang Yahudi terpaksa melarikan diri ke seluruh pelosok muka
bumi. Sebagian besar dari mereka membuat tempat tinggal di Khaibar dan Yasrib.
Mereka membina benteng yang kokoh di sekeliling perkampungan mereka. Mereka
tidak berani keluar jauh dari benteng pertahanan mereka. Oleh yang demikian
mereka terpaksa menggunakan khidmat orang-orang Arab di dalam menguruskan
perniagaan dan perladangan mereka. Jadi, tekanan dari pihak kerajaan Roman
Timur dan keegoan mereka sendiri menyebabkan agama Yahudi tidak berkembang di
Semenanjung Arab.
Ada sebagian kecil golongan Arab yang masih mengesakan Tuhan. Mereka
terdiri dari pemimpin Banu Hasyim yang menguasai Kaabah. Mereka tetap
melakukan ibadat haji, umrah, bertawaf mengelilingi Kaabah dan menyembelihkan
binatang korban. Pegangan mereka bersumberkan ajaran Nabi Ibrahim a.s.
Secara umumnya orang Arab percaya kepada Tuhan yang menciptakan alam tetapi
mereka beranggapan Tuhan terlalu tinggi dan mereka tidak mampu berhubungan
secara langsung dengan Tuhan. Mereka percaya ada benda-benda alam yang dikasihi
oleh Tuhan. Mereka berpendapat untuk berhubungan dengan Tuhan perlu dibuat
melalui benda-benda yang Tuhan kasihi. Untuk memudahkan upacara berhubungan dan
penyembahan mereka membuat patung-patung yang menyerupai sesuatu yang dianggap
sebagai dikasihi oleh Tuhan. Mereka mengadakan penyembahan dan persembahan
kepada patung-patung tersebut sebagai cara untuk menyampaikan hajat kepada
Tuhan Yang Maha Tinggi.
Umat manusia di seluruh Semenanjung Arab dan juga di seluruh pelosok dunia
dibungkus oleh kegelapan akidah dan dicengkam oleh keruntuhan moral. Ajaran
nabi-nabi yang pernah diutuskan oleh Tuhan telah dirubah oleh orang-orang yang
gila kekuasaan sehingga kemurnian ajaran tersebut tidak dapat dikenalpasti
lagi. Apa saja ajaran agama yang tidak disenangi oleh pihak yang berkuasa akan
diubah. Bumi Persia menyaksikan banyak agama-agama dihancurkan oleh pemerintah.
Agama-agama Zoroaster, Manu dan Mazdak menemui kehancuran di Persia.
Agama Masehi pula diputarbelitkan oleh orang-orang Masehi yang tunduk
kepada pemerintahan kerajaan Roman Timur. Agama Yahudi dirusakkan oleh kaum
Yahudi sendiri. Di tempat-tempat lain muncul agama falsafah yang direka oleh
akal dan khayalan manusia sendiri. Kemusnahan akidah berlaku di merata tempat
dan ia diikuti oleh kehancuran nilai-nilai akhlak yang murni. Banyak perkara
yang diterima pakai sebagai adat dan kebudayaan telah merusakkan nilai-nilai
murni kemanusiaan.
Di dalam kebudayaan orang Arab Jahiliah dan juga bangsa-bangsa lain, arak
merupakan minuman kegemaran orang banyak. Darah umat manusia yang bercampur
dengan najis arak menjadi medan yang luas bagi syaitan melakukan kerusakan ke
atas Banu Adam. Puisi dan syair yang memuji dan memuja arak sering
diperdendangkan. Arak menjadi pintu kepada bermacam-macam lagi perlakuan akhlak
yang hina. Judi dan zina merajalela di dalam masyarakat. Di dalam tradisi
mereka juga kaum lelaki bisa berkawin seberapa banyak yang mereka mau asalkan
mereka mampu. Kaum lelaki juga berhak menceraikan isteri mereka sesuka hati
mereka. Kaum wanita menerima nasib yang lebih malang apabila mereka yang
kematian suami dianggap sebagai bagian dari harta pusaka suami yang
berhak dituntut oleh ahliwaris si suami. Tradisi yang demikian menyebabkan
sistem kekeluargaan menjadi kucar kacir. Dan yang paling buruk berlaku di dalam
tradisi Arab Jahiliah adalah adat kejam menanam anak perempuan yang baru lahir.
Kerusakan akidah dan akhlak yang menyerang penduduk di Tanah Arab tidak
mampu dibendung oleh orang Masehi dan orang Yahudi. Orang Yahudi lebih berminat
mengembangkan perniagaan mereka yang berasaskan riba. Perpecahan yang berlaku
di kalangan masyarakat Arab memudahkan kaum Yahudi mengembangkan ekonomi mereka
tanpa persaingan besar dari golongan Arab.
Jika kaum Yahudi sibuk mengumpulkan harta, kaum Masehi juga tidak mempunyai
kepimimpinan yang berkaliber untuk mengadakan pembaikan ke atas umat manusia.
Ajaran mistik yang kompleks menyebabkan agama tersebut menjadi satu agama yang
sukar difahami oleh orang banyak. Oleh karena itu banyak dari urusan agama
dilakukan oleh pihak gereja saja. Orang banyak yang telah menyerahkan urusan
agama mereka kepada pihak gereja sudah dianggap mendapat keselamatan.
Orang Arab secara umumnya mempunyai fikiran yang terbuka dalam banyak
perkara tetapi mereka sangat fanatik dalam soal kepercayaan dan adat istiadat.
Prinsip mereka dalam perkara tersebut adalah berpegang teguh dengan apa saja
yang mereka pusakai dari nenek moyang mereka. Pusaka nenek moyang yang
menyentuh soal kepercayaan dan adat istiadat tidak bisa diganggu-gugat oleh
siapapun.
NABI MUHAMMAD S.A.W DAN KAUM MUSLIMIN
BERTANGGUNGJAWAB MENYELAMATKAN
UMAT MANUSIA DAN DUNIA SELURUHNYA
Di tengah-tengah kerusakan akidah dan akhlak yang melanda umat manusia di
Semenanjung Tanah Arab dan di seluruh dunia itulah Allah s.w.t mengutuskan
Rasul-Nya, Nabi Muhammad s.a.w. Pada masa Nabi Muhammad s.a.w dilahirkan, di
dalam dunia ini ada tidak lebih dari tiga puluh orang yang mengenal Allah s.w.t
sebagaimana yang patut dikenali. Kenyataan ini diterima oleh Salman al-Farisi dari
pendeta terakhir yang beliau temui di Ammuria, dalam perjalanannya mencari
kebenaran, sehingga beliau berjumpa dengan Nabi Muhammad s.a.w di Madinah.
Pertemuan dengan Nabi Muhammad s.a.w mengakhirkan pencarian Salman. Dia telah
menemui kebenaran.
Nabi Muhammad s.a.w berkewajiban membaiki seluruh dunia. Hanya satu agama
yang lengkap dan sesuai dengan fitrah asli sekalian manusia yang mengimbangi
soal lahiriah dengan soal batiniah mampu menangani masalah berat yang sedang
melanda dunia dan penghuninya. Agama tersebut adalah ISLAM! Baginda s.a.w
diutuskan bagi menyampaikan risalah dari Allah s.w.t dan mengurus urusan
makhluk di dalam dunia ini agar peraturan Allah s.w.t dipatuhi oleh seluruh
manusia. Kaum Muslimin yang menjadi umat baginda s.a.w juga memikul amanah
tersebut, bertanggungjawab menyambung perjuangan baginda s.a.w. Tugas tersebut
terletak di atas bahu umat Nabi Muhammad s.a.w sampai hari kiamat. Jalan yang
telah dipelopori oleh Nabi Muhammad s.a.w dan diikuti oleh sahabat-sahabat
baginda s.a.w adalah sebaik-baik dan sebenar-benar jalan. Jalan yang paling
baik dan paling benar ini juga dilalui oleh para pengikut baginda s.a.w yang
datang kemudian.
Dasar agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w adalah mengabdikan diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mencari kesejahteraan hidup di akhirat tanpa
melupakan tanggungjawab terhadap kehidupan dunia dan makhluk Tuhan sekaliannya.
Tugas utama mereka adalah menyucikan akidah mereka sendiri, kaum keluarga dan
umat manusia sekaliannya. Tugas berikutnya yang sangat penting adalah
memurnikan akhlak diri sendiri, kaum keluarga dan umat manusia sekaliannya.
Akidah dan akhlak merupakan dua agenda paling penting di dalam tarekat Nabi
Muhammad s.a.w yang juga diikuti oleh para sahabat baginda s.a.w.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Komentar Anda Dengan Tulisan Ini