Selamat Datang.............

Jumat, Februari 27, 2009

Awwaluddin Ma'rifatullah5

Mempercayai Takdir baik dan buruk dari Allah SWT (segala peristiwa yang terjadi, baik dan buruk, adalah ketentuan Allah)

Sifat Wajib, Mustahil Dan Jaiz Bagi Rasul-Rasul ALLAH

1. SHIDDIQ artinya Benar, Mustahil Kidzbu artinya dusta

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. (An-Najmi : 3)

2. AMANAH artinya Dipercaya, Mustahil Khianah artinya khianat

إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ ....Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dipercaya kepadamu, (Surah Ad-Dukhan : 18)

3. TABLIGH artinya Menyampaikan, Mustahil Kitman artinya menyembunyikan (Surah Al-Maidah: 67)

يَاأَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ...الخ

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya...dst.

4. FATHANAH artinya Cerdas, Mustahil Baladah artinya bodoh

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ....الخ

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik...dst. (Surah An-Nahl: 125)

Jaiz (harus) bagi Rasul bersifat dengan sifat kemanusiaan

وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ ....الخ

Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar... Al-Furqan 20

(Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Yaqub, Yusuf, Ayyub, Syu'aib, Harus, Musa, Ilyasa', Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad Saw)

Mempercayai Malaikat : Malaikat adalah hamba Allah yang mulia bukan laki-laki bukan pula perempuan, petugas-petugas Tuhan, yang selalu berbuat taat dan terpelihara dari maksiat, yang wajib diketahi ada 10 Malaikat, yaitu :

1. Jibril, Pembawa wahyu dari Tuhan kepada Nabi dan Rasul;

2. Mikail, Pengatur turunnya hujan dan menumbuhkan tanam-tanaman;

3. Israfil, Peniup Sangkakala sebanyak 2 kali, pertama sebagai pertanda awal runtuhnya semesta/kiamat, kedua akan dibangkit (dihidupkan kembali) semua manusia

4. Izrail, pencabut roh/nyawa

5. dan 6. Raqib, pencatat amal baik manusia dan 'Atid, pencatat amal buruk manusia, keduanya selalu mengiringi manusia, jika manusia sedang duduk atau berdiri, satu di kanan dan satu di kiri, jika sedang berjalan, satu di muka satu di belakang, jika sedang berbaring, satu di arah kepala dan satu di arah kaki

7. dan 8. Munkar dan Nakir, bertugas menanya orang yang baru meninggal dalam kubur

9. Malik, penjaga pintu neraka (+ 19 jaga neraka)

10. Ridhwan, penjaga pintu syorga (+ 8 memikul arasy)

Mempercayai Kitab-Kitab Suci (Ali-Imran: 3 dan An-Nisa : 163)

Kitab yang ditunkan kepada Rasul ada 4 buah kitab, yaitu :

1. Taurat, Nabi Musa as. Dengan bahasa Ibrani

2. Zabur, Nabi Daud as. Dengan bahasa Qibti (Mesir Kono)

3. Injil, Nabi Isa as. Dengan bahasa Suriani

4. Al-Qur'an, Nabi Muhammad Saw. Dengan bahasa Arab.

Shahifah (lembaran Naskah) yang ditunkan Tuhan, yaitu :

- 10 Shahifah kepada Nabi Adam as.

- 60 Shahifah kepada Nabi Syits as.

- 30 Shahifah kepada Nabi Idris as.

- 10 Shahifah kepada Nabi Ibrahim as.

- beberapa Shahifah kepada Nabi Musa as.

Mempercayai Hari Akhir (surah Az-Zilzalah)

Tanda-tanda dekatnya kiamat di antaranya :

1. Peristiwa fitnah memfitnah merajalela

2. Pembunuhan silih berganti di mana-mana

3. Yang benar dianggap salah dan sebaliknya

4. Orang menjahui ulama yang memberi nasihat kebenaran

5. bermegah-megah dalam membangun gedung dan rumah, tempat-tempat ibadah

6. Seorang laki-laki berbanding 50 orang wanita, dan lain-lainnya

7. tanda awal kiamat didahului peniupan sangkakala oleh Izrail

Hari akhirat dimulai dengan hari pembangkitan dan diakhiri dengan pengganjaran syorga/neraka, susunannya sb.:

Al-Ba'tsu = pembangkitan, Al-Hasyru = penghalawan, Al-Hisab = perhitungan, Al-Mizan = penimbangan,

Ash-Shirat = titian/jalan dan Al-Jannah/An-Naar = Syorga/neraka

Selasa, Februari 24, 2009

Awwaluddin Ma'rifatullah4

Pembagian 20 sifat di atas dengan 4 bagian :

1. Sifat Nafsiyah, yaitu hal yang wajib bagi Dzat selama Dzat itu tidak dikarenakan dgn suatu karena/sebab. Menerangkan tentang Dzat Allah, yaitu dengan sifat Wujud.

Adanya Allah tidak dikarenakan oleh sesuatu sebab apapun, sedangkan adanya makhluk disebabkan (dilahirkan, ditelorkan), (ditanam dari bibit, biji, tunas, cangkokan), (dibikin pabrik, kerajinan, pertukangan), (campuran kimia, susunan sel)

2. Sifat Salabiyah, yaitu sifat-sifat yang menunjukkan atas menafikan (menolak) sesuatu yang tidak layak bagi Tuhan Jalla wa 'Azza. Yaitu dengan sifat Qidam, Baqa, Mukhalafatuhu lil hawadits, Qiyamuhu binafsih dan Wahdaniyah.

Untuk menjawab pertanyaan : Kapan awal dan akhirnya Allah?, Bagaimana keadaan Allah?, Siapa yang mengadakan Allah?, Berapakah Tuhan itu?

3. Sifat Ma'aniy, yaitu sifat-sifat maujud yang berdiri dengan Dzat yang maujud yang mewajibkan baginya hukum, (yaitu hal ma'nawiyah). Menerangkan tentang keadaan Allah, yaitu dengan sifat Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama', Bashar dan Kalam

4. Sifat Ma'nawiyah, yaitu hal yang wajib bagi Dzat selama kekal Dzat itu dan dikarenakan dgn suatu karena (hal yang tetap bagi Dzat bersifat ma'nawiyah disebabkan adanya sifat ma'aniy, maka keduanya saling berlaziman). Menerangkan tentang bagian sifat-sifat yang mengaktifkan (menjalankan, melazimkan) sifat-sifat ma'aniy. Karena tidak dapat dibayangkan pada akal bersifat ma'nawiyah, jika zat itu tidak bersifat ma'aniy, yaitu dengan sifat Qadirun, Muridun, 'Alimun, Hayyun, Samiun, Bashirun dan Mutakallimun

Ada 6 sifat dari sifat Ma'aniy itu yang mempunyai ta'alluk (tuntutan sifat akan pekerjaan yang bertambah daripada berdiri sifat kepada Dzat. Misalnya, Sifat Qudrat yakni Kuasa, maka sifat ini menuntut akan kenyataan yang dikuasakannya.

Pada ta'alluk sifat ma'aniy terdapat pengertian adanya hubungan erat antara hamba dan tuhannya. Allah SWT bersifat dengan sifat Ma'aniy. 6 diantaranya ta'alluk (sasaran yang tidak putus) kepada hamba dan semua makhluk.

1. Ta'alluk Qudrat dan Iradat disebut ta'alluk ta'tsir (memberi bekas), sasarannya kepada Al-jaizat, yakni mumkinat/yang mumkin ada dan mumkin tiada, seorang hamba salah satu dari mumkinat.

2. Ta'alluk Sama' dan Bashar disebut ta'alluk inkisyaf (terbuka), sasarannya kepada Maujudat (yang ada) baik hakiki maupun majazi (khayali), seorang hamba salah satu dari maujud khayali.

3. Ta'alluk Ilmu disebut ta'alluk inkisyaf taam (terbuka sempurna), sasarannya kepada hukum akal (wajib, mustahil, jaiz), seorang hamba salah satu dari jaiz.

4. Ta'alluk Kalam disebut ta'alluk dilalah (menunjuki), sasarannya kepada hukum akal (wajib, mustahil, jaiz), seorang hamba salah satu dari jaiz.

Maka dengan pengertian yang terdapat dalam ta'alluk sifat ma'aniy ini, bahwa seorang hamba tidak terlepas dari Sama'' dan Bashar Tuhan, tidak terlindung dari ilmu Tuhan, selalu mendapat sasaran dari qudrat dan iradat Tuhan. Tidak terlepasnya seorang hamba dari Tuhan, itulah yang disebut Qayyumiyah atau berhajat hamba kepada Tuhan Yang berdiri sendiri atau Qaim binafsih, sedang hamba bersifat Qaim bighairih artinya berhajat kepada lainnya (yaitu Tuhan).

Wajib meyakini 9 aqaid, bahwa :

1. Mustahil Allah itu wajib membuat akan sesuatu atau meninggalkannya

2. Maha Suci Allah daripada mengambil faidah dalam segala perbuatan dan hukum NYA

3. Mustahil Allah mengambil faidah dalam segala perbuatan dan hukum NYA

4. Wajib bagi segala sesuatu (makhluk) tidak bisa memberi bekas dengan kekuasaannya sendiri

5. Mustahil bagi segala sesuatu (makhluk) dapat memberi bekas dengan kekuasaannya sendiri

6. Wajib sekalian alam (makhluk) ini baharu

7. Mustahil sekalian alam (makhluk) ini qadim

8. Wajib bagi segala sesuatu (makhluk) tidak memberi bekas dengan tabiatnya sendiri

9. Mustahil bagi segala sesuatu (makhluk) dapat memberi bekas dengan tabiatnya sendiri

50 akidah (keyakinan) tersebut masuk pada maknaلاإله إلاالله sebab atinya لاإله yakni لامعبود بحق Tiada Tuhan yang disembah dengan sebenar-benarnya dan lazimnya معبود بحق bahwa Ia (Tuhan) مستـغنى عن كل ماسواه و مفتـقر اليه كل ماعداه artinya lazim bagi Tuhan yang disembah dengan sebenar-benarnya adalah Ia (Tuhan) Kaya daripada tiap-tiap lainnya dan berkehendak (berhajat) tiap-tiap lainnya kepadaNya.

مستـغنى عن كل ماسواه Kaya Allah Ta'ala daripada tiap-tiap lainnya : Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatuhu lilhawadits, Qiyamuhu binafsih, Sama', Bashar, Kalam, Sami'un, Bashirun, Mutakallimun, Wajibnya Tanazuh Allah Ta'ala dari Al-A'Aradh, Keharusan bagiNya membuat segala mumkin, Wajib bagi mumkin tiada memberi bekas, beserta yang mustahilnya. (sehingga menjadi 28 sifat, kesemuanya masuk kepada إستـغنائِهِ تعالى عن كل ماسواه )

مفتـقر اليه كل ماعداه Berhajat kepada Allah tiap-tiap lainnya : Wahdaniyat, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Qadirun, Muridun, Alimun, Hayyun, Wajib baharu alam, Wajib bagi mumkin tiada memberi bekas dengan tabiatnya, beserta yang mustahilnya. (sehingga menjadi 22 sifat, kesemuanya masuk kepada إفـتـقارُ كل ماعداهُ اليه سبحانه وتعالى ).

Keseluruhannya menjadi 50 sifat yang menjadi keyakinan kita dan masuk padanya simpulan :

لامُستـغنياً عن كل ماسواه و مفتـقرا اليه كل ماعداه الا الله

Rabu, Februari 18, 2009

Awwaluddin Ma'rifatullah3

KITAB TAUHID

Ilmu Tauhid adalah suatu ilmu yang membicarakan cara-cara meng-Esakan Allah SWT, pada Dzat-Nya, Asma-Nya, Sifat-Nya dan Af'al-Nya;

Pertama-tama dalam agama itu mengenal Allah

Untuk mengenal Allah hukumnya wajib bagi setiap muslim dan muslimah, dengan mempelajari sifat-sifat Allah, sehingga dapat meyakinkan bahwa Allah itu Yang Maha Esa, baik secara umum maupun secara terperinci.

Maka Ulama Usul berpendapat bahwa sifat-sifat Allah sangat banyak, dan untuk dijadikan pengetahuan dasar dalam mengenal Allah, harus lebih dahulu mempelajari 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan satu sifat yang jaiz bagi Allah SWT.

Secara umum kita wajib berkeyakinan bahwa الله متّصف بكلّ كمالٍ (Allah itu bersifat dengan segala sifat kesempurnaan), dan mustahil kita berkeyakinan bahwa الله منزّهٌ عن كل نقص وماخطر بالبال (Maha Suci Allah daripada sifat-sifat kekurangan dan Maha Suci Allah dari sesuatu yang terbayang dalam hati);

Sifat Wajib, Mustahil dan Jaiz Bagi Allah SWT

1. Wujud artinya Ada, yaitu wajib Allah bersifat Wujud (Ada), mustahil bersifat Adam artinya tiada, wajib Ia Ada, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. As Sajadah: 3

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا ....الخ

Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya ...dst.

Amalannya: Hendaknya kita ingat kepada Allah pada setiap yang ada ini

2. Qidam artinya Sedia, yaitu wajib Allah bersifat Qidam (Sedia), mustahil bersifat Huduts artinya Baharu, wajib Ia Sedia, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. Al Hadid: 3

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ... الخ

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin....dst

Amalannya: Hendaknya kita Bersyukur kepada Allah yang menjadikan kita Mukmin dan Muslim dengan Taufiq Allah

3. Baqa artinya Kekal, yaitu wajib Allah bersifat Baqa Kekal), mustahil bersifat Fana artinya Binasa, wajib Ia Kekal, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. Ar Rahman : 27

وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

Amalannya: Hendaknya kita Banyak ingat mati dengan memperbanyak beristigfar dan bertaubat

4. Mukhalafatuhu lil Hawa-dits artinya Bersalahan bagi yang baharu, yaitu wajib Allah bersifat Mukhalafatuhu lil Hawa-dits (Bersalahan bagi yang baharu), mustahil bersifat Mumatsalah Lil Hawadits artinya Bersamaan bagi yang baharu, wajib Ia Bersalahan bagi yang baharu, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah

... لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

..... Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. QS. Asy Syura: 11

Hendaknya kita Banyak-banyak bertasbih kepada Allah

5. Qiyamuhu Binafsih arti-nya Berdiri dgn sendirinya, yaitu wajib Allah bersifat Qiyamuhu Binafsih (Berdiri dgn sendirinya), mustahil bersifat Al-Ihtiyaju Bigairih artinya Berhajat dgn yg lain, wajib Ia Berdiri dgn sendirinya, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah

... إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

..... Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. QS. Al Ankabut: 6

Hendaknya kita mengakui kemiskinan dan kefaqiran dan sangat berhajat kepada Allah

6. Wahdaniat artinya Esa, yaitu wajib Allah bersifat Wahdaniat (Esa), mustahil bersifat Ta'addud artinya Berbilang-bilang, wajib Ia Esa, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. Al Baqarah:163

وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ

Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Hendaknya kita bisa melihat perbuatan Allah terhadap semua kejadian ini

7. Qudrat artinya Kuasa, yaitu wajib Allah bersifat Qudrat (Kuasa), mustahil bersifat Ajzun artinya Lemah, wajib Ia Kuasa, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. Ali Imran: 165

... إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

..... Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Hendaknya kita Tawaddu' merendahkan diri, tidak sombong/takabur dan banyak-banyak takut kepada Allah

8. Iradat artinya Berkehendak, yaitu wajib Allah bersifat Iradat (Berkehendak), mustahil bersifat Karahah artinya tidak berkehendak, wajib Ia Berkehendak, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.. Yasiin: 82

Amalannya: Hendaknya kita Bersyukur kpd Allah atas segala nikmatNYA, & shabar atas bala dunia

9. Ilmu artinya Tahu, yaitu wajib Allah bersifat Ilmu (Tahu), mustahil bersifat Jahlun artinya Bodoh, wajib Ia Tahu, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. An Nisa: 148

... وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا

..... Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Amalannya: Hendaknya kita Ciptakan perasaan sangat takut berbuat maksiat krn sllu diketahui Allah

10. Hayat artinya Hidup, yaitu wajib Allah bersifat Hayat (Hidup), mustahil bersifat Mautun artinya Mati, wajib Ia Hidup, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. Al Furqan: 58

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ....

Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati...dst.

Amalannya: Hendaknya kita Menyerahkan diri dan segala urusan kepada Allah

11. Sama' artinya Mendengar, yaitu wajib Allah bersifat Sama' (Mendengar), mustahil bersifat Shamamun artinya Tuli, wajib Ia Mendengar, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah An Nisa: 148

... وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا

..... Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Amalannya: Hendaknya kita selalu berkata benar dan takut berkata haram, seperti menghasud dan ghibah karena Allah Maha Mendengar perkataan kita

12. Bashar artinya Melihat, yaitu wajib Allah bersifat Bashar (Melihat), mustahil bersifat A'ma artinya Buta, wajib Ia Melihat, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. Al Isra: 1

... إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

.... Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Amalannya: Hendaknya kita sekali-kali tidak berbuat maksiat karena Allah selalu melihat apa yang kita kerjakan

13. Kalam artinya berkata-kata, yaitu wajib Allah bersifat Kalam (berkata-kata), mustahil bersifat Bakamun artinya Bisu, wajib Ia Berkata-kata, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. An Nisa: 164

... وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا

.... Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.

Hendaknya kita Banyak banyak berzikir dengan menyebut nama Allah

14. Qadirun artinya Yang Kuasa, yaitu wajib Allah bersifat Qadirun (Yang Kuasa), mustahil bersifat Aajizun artinya Yang Lemah, wajib Ia Yang Kuasa, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. Ali Imran: 165

Hendaknya kita Banyak takut dan selalu meng-gantungkan harapan kepada Allah

15. Muridun artinya Yang Berkehendak, yaitu wajib Allah bersifat Muridun (Yang Berkehendak), mustahil bersifat Karihun artinya yang tidak berkehendak, wajib Ia Yang Berkehendak, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. Yasiin : 82

Hendaknya kita Banyak-banyak berdo'a untuk kebaikan dunia dan akhirat dan terhindar dari bala dunia akhirat

16. Alimun artinya Yang Tahu, yaitu wajib Allah bersifat Alimun (Yang Tahu), mustahil bersifat Jahilun artinya Yang Bodoh, wajib Ia Yang Tahu, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. An Nisa: 148

Hendaknya kita Senantiasa minta pertolongan dalam segala hal dan minta perlindungan dari kejahatan dunia dan akhirat

17. Hayyun artinya Yang Hidup, yaitu wajib Allah bersifat Hayyun (Yang Hidup), mustahil bersifat Mayyitun artinya Yang Mati, wajib Ia Yang Hidup, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. Al Furqan: 58

Hendaknya kita Banyak bertawakkal kepada Allah dalam sehala hal

18. Sami'un artinya Yang Mendengar, yaitu wajib Allah bersifat Sami'un (Yang Mendengar), mustahil bersifat Ashamma artinya Yang Tuli, wajib Ia Yang Mendengar, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. An Nisa: 148

Hendaknya kita Senantiasa mengucapkan puji dan syukur serta berdo'a kepada Allah

19. Bashirun artinya Yang Melihat, yaitu wajib Allah bersifat Bashirun (Yang Melihat), mustahil bersifat A'A ma artinya Yang Buta, wajib Ia Yang Melihat, dalilnya terjadinya alam ini, Frman Allah QS.Al Isra: 1

Amalannya: Hendaknya kita Senantiasa malu kepada Allah bila berbuat dosa dan meninggalkan kewajiban

20. Mutakallimun artinya Yang Berkata-kata, yaitu wajib Allah bersifat Mutakallimun (Yang Berkata-kata), mustahil bersifat Abkamun artinya Yang Bisu, wajib Ia Yang Berkata-kata, dalilnya terjadinya alam ini, Firman Allah QS. An Nisa: 164

Amalannya: Hendaknya kita Memperbanyak membaca Al Qur'an dengan Khusyu', rasa hormat dan membesarkan serta bertajwid

Adapun sifat Jaiz (harus) bagi Allah Ta'ala itu hanya satu, yaitu membuat akan sesuatu atau meninggalkannya

Selasa, Februari 17, 2009

Awwaluddin Ma'rifatullah2

اَوَّلُ الّدِينْ مَعْرِفَةُ الله

1. Apa mula-mula agama? yaitu mengenal Allah, karena Sabda Nabi saw اَوَّلُ الّدِينْ مَعْرِفَةُ الله (mula-mula agama itu mengenal Allah)

2. Apa asal mengenal itu? yaitu membedakan antara muhaddits dan qadim, karena hakikat mumkin (sesuatu) yang maujud ini muhaddats dan hakikat yang wajibal wujud itu qadim;

3. Apa sebenar-benarnya agama itu? yaitu perhimpunan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma'rifat;

4. Apa arti Iman? yaitu percaya akan Allah dan sesuatu yang datang daripada Rasul-Nya;

5. Apa arti Islam? yaitu menjunjung perintah Allah dan menjauhi laranganNya;

6. Apa arti Ihsan yakni ikhlas? yaitu bahwa anda menyembah akan Allah seolah-olah anda melihat Dia, maka jika anda tidak dapat melihat Allah maka Allah melihat akan anda, maka takut dan malulah anda kepadaNya;

7. Apa arti Tauhid? yaitu mengesakan Allah pada af'al, asma, sifat dan zat, sampai tidak ada sekutu lagi padaNya;

8. Apa arti Ma'rifat? yaitu mengenal Uluhiyah Zat Allah dan mengenal sifatNya yang wajib, mustahil dan jaiz dengan pengenalan yang putus dengan segala dalilnya dengan yakin;

9. Apa arti Syahadat? yaitu mengetahui dan menyaksikan kebenaran Allah dan rasulNya dengan dalil yang putus;

10. Berapa fardlu Syahadat? yaitu dua perkara, 1. di ikrarkan dengan lidah akan lafazdnya, 2. dibenarkan dengan hati akan maknanya;

11. Berapa rukun syahadat? yaitu 4 perkara; 1. mengitsbatkan Zat Allah, 2. mengitsbatkan Sifat Allah, 3. mengitsbatkan Af'al Allah, 4. mengitsbatkan kebenaran Rasul Allah;

12. Syarat shah syahadat, yaitu 4 perkara : 1. diketahuinya syahadat itu, 2. di ikrarkan dengan lidah, 3. ditasdiqkan dengan hati, 4. diamalkan dengan anggota;

13. Kesempurnaan syahadat itu ada 4 perkara: 1. ada ilmunya, 2. di ikrarkan dengan lidah, 3. di qasadkan dengan hati, 4. yakin serta ikhlas;

14. Yang membinasakan syahadat itu 4 perkara : 1. menyekutukan Allah, 2. ragu hati akan Allah, 3. menyangkali dirinya daripada dijadikan Allah, 4. tiada diitsbatkannya yang demikian;

15. Nama Syahadat itu ada 2 perkara :

1. Syahadat Tauhid, أشهد ان لا اله الا الله ,

2.Syahadat Rasul واشهد ان محمدا رسول الله ;

16. Adapun pohon iman itu 3 perkara : 1. Iman Ilahiyyaat, artinya iman yang ta'alluq dengan Tuhan, 2. Iman Nabawiyyaat, artinya iman yang ta'alluq dengan Nabi/Rasul, 3. Iman sam'iyyaat, artinya iman yang ta'alluq dengan pendengaran dari firman Allah dan Hadits Rasulullah saw;

17. Nama Iman itu ada 2 perkara : 1. iman mujmal, 2. iman mufashshal;

18. Rukun iman yang mujmal itu 2 perkara :

1. آمنت بالله وبما قال الله (aku percaya dengan Allah dan firmanNya);

2. آمنتُ بالرسول وبما قال الرسول (aku percaya dengan dan sabdanya);

19. Rukun iman mufashshal 6 perkara: 1. Aku percaya kepada Allah, 2. MalaikatNya, 3. Kitab-kitabNya, 4. Rasul-rasulNya, 5. Hari Kiyamat, 6. qadat baik (iman dan taat) dan jahat (kafir dan maksiat) daripada Allah;

20. Fardlu iman 3 perkara; 1. mengikrarkan dengan lidah, 2. mentasdiqkan dengan hati, 3. berbuat amal dengan anggota serta mengikuti shahabat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali, yakni jalan Ahlus Sunnah wal Jama'ah;

21. Syarat shah iman 10 perkara ; 1. Cinta akan Allah, 2. Cinta akan Malaikat, 3. Cinta akan Kitab, 4. Cinta akan Nabi Allah, 5. Cinta akan Auliya Allah, 6. Takut akan azab Allah, 7. Harap akan rahmat Allah, 8. Membesarkan perintah Allah, 9. Takut akan larangan Allah, 10. Benci akan musuh Allah;

22. Yang membinasakan iman 10 perkara; 1. menyekutukan Allah, 2. mengngkari diri dijadikan Allah, 3. membinasakan sesama muslim serta diharuskan yang demikian, 4. berbantah-bantah dan saling dendam tidak berteguran, 5. meringankan syari'at Nabi saw, 6. tidak takun akan gugurnya imannya, 7. menyerupai pakaian orang kafir, 8. putus asa dari rahmat Allah, 8. menyerupai perbuatan orang kafir, 10. memutuskan diri dari menghadap kiblat;

23. Rukun Islam 5 perkara : 1. mengucap dua kalimah syahadat, 2. mendirikan shalat, 3. menunaikan zakat, 4. puasa bulan Ramadlan, 5. Berhajji ke Baitullah jika kuasa berjalan kepadanya;

24. Tanda Islam 4 perkara : 1. merendahkan diri sesama muslim, 2. suci perutnya dari makanan haram, 3. suci lidahnya dari dusta, 4. suci badannya dari tamak;

25. Syarat shah Islam 4 perkara : 1. sabar akan hukum Allah, 2. ridla akan qadla Allah, 3. yakin dan ikhlas, 4. mengikuti perintah Allah dan menjauhi laranganNya;

26. Yang membinasakan Islam 4 perkara : 1. berbuat sesuatu dengan tidak diketahui (berbuat tidak dengan ilmu), 2. diketahui (berilmu) tidak dikerjakan, 3. tidak tahu dan tidak mau bertanya 4. mencela orang yang berbuat baik;

Senin, Februari 16, 2009

Awwaluddin Ma'rifatullah

اَوَّلُ الّدِينْ مَعْرِفَةُ الله

1. Apa mula-mula agama? yaitu mengenal Allah, karena Sabda Nabi saw (mula-mula agama itu mengenal Allah)

2. Apa asal mengenal itu? yaitu membedakan antara muhaddits dan qadim, karena hakikat mumkin (sesuatu) yang maujud ini muhaddats dan hakikat yang wajibal wujud itu qadim;

3. Apa sebenar-benarnya agama itu? yaitu perhimpunan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma'rifat;

4. Apa arti Iman? yaitu percaya akan Allah dan sesuatu yang datang daripada Rasul-Nya;

5. Apa arti Islam? yaitu menjunjung perintah Allah dan menjauhi laranganNya;

6. Apa arti Ihsan yakni ikhlas? yaitu bahwa anda menyembah akan Allah seolah-olah anda melihat Dia, maka jika anda tidak dapat melihat Allah maka Allah melihat akan anda, maka takut dan malulah anda kepadaNya;

7. Apa arti Tauhid? yaitu mengesakan Allah pada af'al, asma, sifat dan zat, sampai tidak ada sekutu lagi padaNya;

8. Apa arti Ma'rifat? yaitu mengenal Uluhiyah Zat Allah dan mengenal sifatNya yang wajib, mustahil dan jaiz dengan pengenalan yang putus dengan segala dalilnya dengan yakin;

9. Apa arti Syahadat? yaitu mengetahui dan menyaksikan kebenaran Allah dan rasulNya dengan dalil yang putus;

10. Berapa fardlu Syahadat? yaitu dua perkara, 1. di ikrarkan dengan lidah akan lafazdnya, 2. dibenarkan dengan hati akan maknanya;

11. Berapa rukun syahadat? yaitu 4 perkara; 1. mengitsbatkan Zat Allah, 2. mengitsbatkan Sifat Allah, 3. mengitsbatkan Af'al Allah, 4. mengitsbatkan kebenaran Rasul Allah;

12. Syarat shah syahadat, yaitu 4 perkara : 1. diketahuinya syahadat itu, 2. di ikrarkan dengan lidah, 3. ditasdiqkan dengan hati, 4. diamalkan dengan anggota;

(bersambung pada episode berikutnya)