Selamat Datang.............

Jumat, Agustus 21, 2009

MARHABAN YA RAMADHAN

IBADAH PUASA MELAHIRKAN KESUCIAN JIWA

اَلْحَمْدُلِلَّهِ اَّلذِي فَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيامِ حَقَّ حَمْدِهْ, وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ عَلىَ سَيِّدِنا مُحَمَّدِ نِالَّذِي سَنَّ لَنا الْقِيامَ نَبِيِّهِ وَعَبْدِهْ, اَشْهَدُ اَنْ لاَّاِلَهَ اِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاشَرِيْكَ لَهْ, وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَّلذِي لاَنَبِيَّ بّعْدَهْ, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ وَّعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَجُنْدِهْ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإحْسانٍ اِلى يَوْمِ الدِّيْنِ يَوْمَ يَجْزِيَ الله ُعَلى اَمْثالِ عِبَادِهْ, اَمَّا بَعْدُ , اِتَّقُواالله َحَقَّ تُقاتِهِ وَلاتَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْن.

Puja dan puji serta penuh rasa syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia Nya, kita dapat bertemu kembali di bulan yang penuh rahmat, ampunan dan maghfirah Nya ini.

Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan Rasulullah SAW. Mudah-mudahan ibadah puasa yang kita laksanakan dengan penuh kesadaran dan semata-mata karena Allah, kiranya dapat meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.

Para pemirsa televise Daya Taka rahimakumullah. Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia :

Betapa bahagianya kita pada saat ini, berada bersama-sama umat diseluruh dunia di dalam bulan Ramadhan yang penuh berkah. Kebahagiaan yang kita rasakan ini adalah semata-mata karena kebenaran agama Allah atau agama Islam. Islam berarti penyerahan diri secara mutlak hanya kepada Allah, Tuhan pencipta alam semesta. Karenanya setiap muslim wajib mentaati segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya

Sekarang telah tiba bulan ramadhan, berarti kita akan melaksanakan perintah Allah yang berbunyi :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.(البقرة: 183)

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa",

Marilah kita sambut kedatangannya dengan ucapkan Marhaban Ya Ramadhan, Marhaban Ahla Shiyam, sungguh berbahagia setiap manusia muslim yang mukmin, semoga kita dapat menyelesaikan amal ramadhan ini, yang mana amal ramadhan itu akan menjadi saksi, menjadi pembela dan penolong dihadapan mahkamah Allah Rabbul 'Alamin.

Oleh karenanya, sudah sepantasnyalah kita meyakini bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah dan dipuja kecuali Allah. Titah dan firman-Nya adalah nyata kebenarannya. Ajaran dan tuntunan-Nya tidak ada yang dapat merubahnya. Segala ketentuan-Nya terbukti kebenarannya.

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ. (البقره : 147 )

"Ajaran dan kebenaran itu hanya dari Tuhanlah yang pasti, sedangkan ajaran-ajaran lainnya adalah bersifat sementara dapat berubah dan berganti, karenanya janganlah engkau menjadi orang-orang yang ragu-ragu".

Puasa ramadhan akan melatih jasmani dan rohani kita, ia akan mendidik budi pekerti kita dan akan mencerdaskan akal kita. Puasa ramadhan adalah tempat latihan untuk menguasai diri, latihan mengekang hawa nafsu, walaupun barang halal kepunyaan kita sendiri.

Puasa ramadhan dapat mempertinggi sifat-sifat kepribadian, untuk memelihara martabat dan wibawa umat Islam dari pandangan manusia lain.

Puasa ramadhan mengajarkan agar kita manusia yang menguasai benda, tetapi bukan benda yang menguasai manusia.

Puasa ramadhan adalah merupakan ibadah kehadirat Allah SWT dan dengannya menjadilah para pelakunya insan muttaqin.

Itulah puasa ramadhan. Kini kita berada dalam latihan-latihan suci itu. Di dalam latihan suci itu kita telah di tempa, dibina, menjadi manusia yang dapat menguasai diri dan mengekang hawa nafsu.

Namun Allah SWT memerintahkan mengekang hawa nafsu bukan hanya dibulan puasa saja, tetapi kita harus hadapi setiap hari, bahkan setiap saat. Karena akibat hawa nafsulah dunia, masyarakat, keluarga dapat menjadi kacau balau.

.... إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ ...الخ (يوسف: 53 )

Sesungguhnya hawa nafsu itu senanitasa membawa kita kepada pertentangan dan perselisihan yang akan mengakibatkan kahancuran dan kebinasaan

Karenanya nafsu-nafu itu harus kita patahkan dan kita kalahkan, terutama nafsu-nafsu yang mengajak kepada sifat kesombongan, kecongkakan, kerakusan, ingin menang sendiri, ingin berbuat semaunya sendiri, ingin dianggap penting sendiri dan lain sebagainya.

v Selama sebulan kita berpuasa menahan makan dan minum serta syahwat disiang hari.

v Selama sebulan kita berjuang melawan hawa nafsu, bertempur habis-habisan untuk membebaskan roh kita dari penjajahan nafsu yang tidak kenal kepuasan.

v Selama sebulan kita dididik dan dilatih untuk insyaf dan sadar bahwa harta yang kita miliki ini harus dipergunakan menurut aturan dan tuntunan Allah.

Ini semua kita lakukan agar supaya kita tidak :

v Menjadi hartawan ala Qarun

v Tidak menjadi bangsawa ala Fir'aun

v Tidak menjadi ilmuan ala iblis.

Karena ketiga golongan itu adalah contoh perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam, yang berarti melanggar aturan Allah.

v Hartawan ala Qarun adalah hartawan yang semberono, berbuat sewenang-wenang, seenaknya saja membelanjakan dan mempergunakan hartanya, tidak menurut garis-garis yang diatur Allah, dia lupa daratan, lupa akan Allah yang memberinya ni'mat, sehingga dia kufur ni'mat.

.... لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ. (إبراهيم: 7)

… "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

v Bangsawan ala Fir'aun adalah model penguasa yang berbuat semaunya saja, marajalela dengan kekuasaan ditangannya, tanpa mengindahkan garis-garis keadilan dan norma-norma yang telah ditetapkan dan ditentukan Allah. Dia lupa bahwa kekuasaan itu juga adalah ni'mat Allah lalu dia kufur ni'mat.

v Ilmuan ala iblis adalah karena kesombongannya berani dia menentang perintah Allah. Dia merasa hebat sendiri seolah-olah lebih pandai dari pada Allah SWT, sehingga Al Qur'an mengatakan sebagai berikut;

... قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ. (البقره:30)

Iblis berkata, akan Engkau jadikan manusia yang akan merusak dunia dan akan melakukan pertumpahan darah, sedang kami ini (malaikat) yang selalu mensucikan Engkau, memuji dan memuja Engkau. Allah menjawab, Aku lebih tahu dari pada engkau

Ketiga sikap inilah yang masih selalu kita lihat dan kita rasakan yang perlu kita buang jauh-jauh. Sebab bila ketiga kelompok ini berada didalam masyarakat maka hancurlah masyarakat dan Negara itu. Karena hartawan yang bakhil, bangsawan yang zhalim dan ilmuan yang sombong itu akan menjadi kebal hukum, sehingga semua ketentuan, semua norma-norma akan tidak ada pengaruhnya kepada mereka. Akibatnya keadilan dan kebenaran tidak bisa ditegakkan di tengah-tengah masyarakat dan Negara.

Ingatlah bahwa harta, tahta dan ilmu akan tidak ada gunanya dan tidak akan ada manfaatnya bila tidak disertai dengan sifat taqwa. Tanpa taqwa, harta, tahta, dan ilmu akan menjadi bala dan laknat bagi masyarakat bangsa dan Negara.

Karenanya Allah mengabadikan contohnya dalam al Qur'an :

v Betapa kekayaan si Qarun, tetapi karena bakhilnya, dia tidak pandai mempergunakan hartanya dijalan Allah sehingga dirinya beserta hartanya hancur lebur, ambelas terbenam diperut bumi.

v Begitu juga betapa hebatnya kekuasaan Fir'aun, tetapi karena aniaya dan zhalimnya, keadilan diinjak-injaknya, rakyatnya diperas dan ditindas, akhirnya dia bersama dengan stafnya dan seluruh pembantunya mati konyol tenggelam didasar lautan.

Allah berfirman :

حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ ءَامَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا الَّذِي ءَامَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. (يونس: 90)

Ketika Fir'aun hampir tenggelam (sudah megap-megap dilautan) berkatalah ia : aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel dan aku termasuk orang yang berserah diri kepada Tuhan

v Begitu juga iblis karena kesombongannya dia berani menentang Allah, dia tidak mau sujud kepada Nabi Adam, karena merasa hebat sendiri, pintar sendiri, akhirnya dia dikeluarkan oleh Allah dari dalam syurga. Syurga adalah tempat orang yang tawadhdhu', bukan tempat orang yang sombong semacam iblis.

Saudara-saudara kaum muslimin yang mulia;

Bila kita memang benar-benar sebagai muslim yang baik dan gambaran puasa ramadhan ini bermanfaat, maka hendaknya kita tidak hanya mampu melaksanakan perintah Allah tetapi juga mampu menjauhi larangan Allah, sehingga tercermin didalam kenyataan :

v Bila kita hartawan, hendaknya hartawan yang dermawan

v Bila kita bangsawan, hendaknya bangsawan yang adil dan bijaksana

v Bila kita seorang ilmuan, hendaknya menjadi ilmuan yang terdidik dan terpimpin, tidak takabbur dan sombong.

Demikian yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan yang berbahagia ini.Mudah-mudahan dengan berkah rahmat dan magfirah yang Allah turunkan di dalam bulan suci ramadhan ini, mampu lebih memacu kita untuk mencapai tingkatan mukmin dan muttaqin yang selalu diredhai Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Komentar Anda Dengan Tulisan Ini