Selamat Datang.............

Selasa, Februari 24, 2009

Awwaluddin Ma'rifatullah4

Pembagian 20 sifat di atas dengan 4 bagian :

1. Sifat Nafsiyah, yaitu hal yang wajib bagi Dzat selama Dzat itu tidak dikarenakan dgn suatu karena/sebab. Menerangkan tentang Dzat Allah, yaitu dengan sifat Wujud.

Adanya Allah tidak dikarenakan oleh sesuatu sebab apapun, sedangkan adanya makhluk disebabkan (dilahirkan, ditelorkan), (ditanam dari bibit, biji, tunas, cangkokan), (dibikin pabrik, kerajinan, pertukangan), (campuran kimia, susunan sel)

2. Sifat Salabiyah, yaitu sifat-sifat yang menunjukkan atas menafikan (menolak) sesuatu yang tidak layak bagi Tuhan Jalla wa 'Azza. Yaitu dengan sifat Qidam, Baqa, Mukhalafatuhu lil hawadits, Qiyamuhu binafsih dan Wahdaniyah.

Untuk menjawab pertanyaan : Kapan awal dan akhirnya Allah?, Bagaimana keadaan Allah?, Siapa yang mengadakan Allah?, Berapakah Tuhan itu?

3. Sifat Ma'aniy, yaitu sifat-sifat maujud yang berdiri dengan Dzat yang maujud yang mewajibkan baginya hukum, (yaitu hal ma'nawiyah). Menerangkan tentang keadaan Allah, yaitu dengan sifat Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama', Bashar dan Kalam

4. Sifat Ma'nawiyah, yaitu hal yang wajib bagi Dzat selama kekal Dzat itu dan dikarenakan dgn suatu karena (hal yang tetap bagi Dzat bersifat ma'nawiyah disebabkan adanya sifat ma'aniy, maka keduanya saling berlaziman). Menerangkan tentang bagian sifat-sifat yang mengaktifkan (menjalankan, melazimkan) sifat-sifat ma'aniy. Karena tidak dapat dibayangkan pada akal bersifat ma'nawiyah, jika zat itu tidak bersifat ma'aniy, yaitu dengan sifat Qadirun, Muridun, 'Alimun, Hayyun, Samiun, Bashirun dan Mutakallimun

Ada 6 sifat dari sifat Ma'aniy itu yang mempunyai ta'alluk (tuntutan sifat akan pekerjaan yang bertambah daripada berdiri sifat kepada Dzat. Misalnya, Sifat Qudrat yakni Kuasa, maka sifat ini menuntut akan kenyataan yang dikuasakannya.

Pada ta'alluk sifat ma'aniy terdapat pengertian adanya hubungan erat antara hamba dan tuhannya. Allah SWT bersifat dengan sifat Ma'aniy. 6 diantaranya ta'alluk (sasaran yang tidak putus) kepada hamba dan semua makhluk.

1. Ta'alluk Qudrat dan Iradat disebut ta'alluk ta'tsir (memberi bekas), sasarannya kepada Al-jaizat, yakni mumkinat/yang mumkin ada dan mumkin tiada, seorang hamba salah satu dari mumkinat.

2. Ta'alluk Sama' dan Bashar disebut ta'alluk inkisyaf (terbuka), sasarannya kepada Maujudat (yang ada) baik hakiki maupun majazi (khayali), seorang hamba salah satu dari maujud khayali.

3. Ta'alluk Ilmu disebut ta'alluk inkisyaf taam (terbuka sempurna), sasarannya kepada hukum akal (wajib, mustahil, jaiz), seorang hamba salah satu dari jaiz.

4. Ta'alluk Kalam disebut ta'alluk dilalah (menunjuki), sasarannya kepada hukum akal (wajib, mustahil, jaiz), seorang hamba salah satu dari jaiz.

Maka dengan pengertian yang terdapat dalam ta'alluk sifat ma'aniy ini, bahwa seorang hamba tidak terlepas dari Sama'' dan Bashar Tuhan, tidak terlindung dari ilmu Tuhan, selalu mendapat sasaran dari qudrat dan iradat Tuhan. Tidak terlepasnya seorang hamba dari Tuhan, itulah yang disebut Qayyumiyah atau berhajat hamba kepada Tuhan Yang berdiri sendiri atau Qaim binafsih, sedang hamba bersifat Qaim bighairih artinya berhajat kepada lainnya (yaitu Tuhan).

Wajib meyakini 9 aqaid, bahwa :

1. Mustahil Allah itu wajib membuat akan sesuatu atau meninggalkannya

2. Maha Suci Allah daripada mengambil faidah dalam segala perbuatan dan hukum NYA

3. Mustahil Allah mengambil faidah dalam segala perbuatan dan hukum NYA

4. Wajib bagi segala sesuatu (makhluk) tidak bisa memberi bekas dengan kekuasaannya sendiri

5. Mustahil bagi segala sesuatu (makhluk) dapat memberi bekas dengan kekuasaannya sendiri

6. Wajib sekalian alam (makhluk) ini baharu

7. Mustahil sekalian alam (makhluk) ini qadim

8. Wajib bagi segala sesuatu (makhluk) tidak memberi bekas dengan tabiatnya sendiri

9. Mustahil bagi segala sesuatu (makhluk) dapat memberi bekas dengan tabiatnya sendiri

50 akidah (keyakinan) tersebut masuk pada maknaلاإله إلاالله sebab atinya لاإله yakni لامعبود بحق Tiada Tuhan yang disembah dengan sebenar-benarnya dan lazimnya معبود بحق bahwa Ia (Tuhan) مستـغنى عن كل ماسواه و مفتـقر اليه كل ماعداه artinya lazim bagi Tuhan yang disembah dengan sebenar-benarnya adalah Ia (Tuhan) Kaya daripada tiap-tiap lainnya dan berkehendak (berhajat) tiap-tiap lainnya kepadaNya.

مستـغنى عن كل ماسواه Kaya Allah Ta'ala daripada tiap-tiap lainnya : Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatuhu lilhawadits, Qiyamuhu binafsih, Sama', Bashar, Kalam, Sami'un, Bashirun, Mutakallimun, Wajibnya Tanazuh Allah Ta'ala dari Al-A'Aradh, Keharusan bagiNya membuat segala mumkin, Wajib bagi mumkin tiada memberi bekas, beserta yang mustahilnya. (sehingga menjadi 28 sifat, kesemuanya masuk kepada إستـغنائِهِ تعالى عن كل ماسواه )

مفتـقر اليه كل ماعداه Berhajat kepada Allah tiap-tiap lainnya : Wahdaniyat, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Qadirun, Muridun, Alimun, Hayyun, Wajib baharu alam, Wajib bagi mumkin tiada memberi bekas dengan tabiatnya, beserta yang mustahilnya. (sehingga menjadi 22 sifat, kesemuanya masuk kepada إفـتـقارُ كل ماعداهُ اليه سبحانه وتعالى ).

Keseluruhannya menjadi 50 sifat yang menjadi keyakinan kita dan masuk padanya simpulan :

لامُستـغنياً عن كل ماسواه و مفتـقرا اليه كل ماعداه الا الله

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Komentar Anda Dengan Tulisan Ini